1. Meningkatkan kehangatan keluarga. Aktivitas memasak tergolong sarat komunikasi, sehingga memungkinkan terjalinnya kehangatan antara ibu dan anak. Saat mengajarkan untuk memotong bahan makanan, misalnya, ibu akan memeluk anak dari belakang untuk memberikan contoh.
2. Meningkatkan wawasan anak. Sambil menyiapkan bahan dan memotong-motongnya, ibu bisa mengajarkan mengenai kandungan gizi pada makanan.Misalnya, apa kegunaan protein dan zat besi yang terdapat pada daging sapi untuk kesehatan anak.
3. Melatih konsentrasi dan daya ingat. Saat mulai memasak, anak belajar untuk mengikuti resep yang diberikan oleh ibu. Ketika kegiatan ini dilakukan secara rutin, lama-kelamaan anak akan mulai memasak tanpa panduan resep karena sudah hafal apa yang harus dilakukan.
4. Mengembangkan sensitivitas rasa. Anak belajar berpendapat, apakah ia dapat mencium aroma bahan makanan yang masih segar, atau apakah masakannya sudah enak atau belum. Namun sensitivitas rasa tidak hanya berlaku saat anak mencicipi masakannya. Sensitivitasnya terhadap tekstur bahan makanan, juga akan berpengaruh saat ia mengerjakan tugas prakaryanya. Anak akan belajar lebih detail dan teliti.
5. Melatih anak membuat keputusan. Anda bisa mengajak anak berdiskusi untuk menentukan makanan apa yang ingin dimasak. Kebiasaan ini akan membuat anak kelak terbiasa saat diminta membuat keputusan. Anak pun menjadi percaya diri untuk membuat keputusan-keputusan lain dalam hidupnya.
6. Meningkatkan tanggung jawab. Karena harus berangkat kerja pada pagi hari, Anda bisa mengajak anak menyiapkan bekal sekolahnya sendiri. Ia bisa memilih menu makanan dan menyimpannya dalam kotak makanan sendiri, dan menghabiskannya.
7. Membiasakan pola makan sehat. Ketika anak dibiasakan makan makanan rumahan yang lebih sehat, ia tidak akan ragu mengonsumsi sayuran atau buah-buahan, jenis makanan yang cenderung dihindari anak. Ia juga akan berani menolak jajanan di luar yang kurang bergizi.
8. Menghadirkan cinta untuk anak. Ketika Anda memasak makanan dengan penuh cinta untuk keluarga, anak pun akan merasakan cinta dari Anda. Konsistensi kegiatan memasak membuat anak memiliki daftar masakan favorit bundanya. Jangan kaget bila si kecil pamer pada teman-temannya, "Ibuku bisa masak sup merah, lho!"
0 komentar:
Posting Komentar